Mei 10, 2011

Vietnam

Vietnam............... 
We're Comiiiiing...............


Semua Berawal Dari Iseng 
Awalnya 2008 sepulang dari Singapore aku membaca salah satu artikel mengenai Vietnam dari laman web yang kebetulan kebuka di hari itu. Trus iseng pingin tahu lebih banyak tentang negeri yang terkenal dengan Perang Vietnam yang bikin Amerika pontang panting. Dan jreng…jreng palu pun dijatuhkan untuk pergi kesana.
Perburuan dimulai -pertama tiket- kebetulan maskapai yang bermarkas di Malaysia itu membuka penerbangan langsung ke Ho Chin Minh City alias Saigon, ibukotanya Vietnam. Iseng-iseng otak atik tuh website, eh ada tiket murah Jakarta – Ho Chin Minh City, setelah ngabarin sono sini terutama geng Murmer, ternyata ada 10 orang yang ikutan, wuihh banyak juga. Akhirnya booking dimulai, setelah berunding sana sini diputuskan untuk pinjam CC mamanya Athu & Danang.
Dan akhirnya kita semua dapat tiket murah Rp 548.000 untuk PP, tapi ternyata hanya tersedia untuk 7 orang, sisanya sudah di harga Rp 900.000-an. Tapi karena kita punya semangat susah senang bersama jadilah itu total tiket dibagi rata 10 orang dan masing2 dari kita kena Rp. 679.000 plus bagasi. Hitung-hitung masih murah juga kok untuk ukuran keluar negeri. Menjelang keberangkatan ada satu orang lagi yang pingin ikut, total kita jadi ber-11 alias kesebelasan.
Nah, mulailah hunting hostel (yang murmer pasti), transport di Ho Chin Minh dan tempat wisata yang bisa dikunjungi disana, plus menggali info dari mba Elok (Elok Dyah Meswati – wartawan senior Kompas yang menghabiskan 21 hari untuk menjelajah dari Vietnam Selatan sampai Utara).  Sampai akhirnya terkumpul semua informasi yang dibutuhkan, dan mulailah persiapan yang paling penting yaitu menabung dari sisa gaji (boro-boro sisa xixixi) untuk persiapan berangkat Maret 2010.

My Friend Lost in Bandara
Setelah persiapan, dibantu ibu Humas Vika yang paling rajin urusan ngasih info plus lain-lain, akhirnya tiba saatnya kita total jendral 11 orang berangkat. Minggu (14/03/10) jam 16.35 kita terbang dari Soe-ta Airport, dan setelah 3 jam perjalanan -ada yang ngoceh sepanjang perjalanan loch..siapa lagi klo bukan Mr.Yudhani Khan- sampailah kita di Than Son Nhat International Airport.
Jreng…jreng kita menginjak bumi Vietnam, berkat bantuan Andre, pilot asal Indonesia yang bekerja di Ho Chin Minh yang kita temui di pesawat, kita tukar dulu US $ ke VND di salah satu money changer di bandara. Dan Andre juga yang membantu nyari taksi supaya gak ditipu di bandara (konon-kalau kita gak tau kita bisa ditipu sama si sopir taksi loch).
Okey..kita bersiap menuju hotel, jarum jam menunjukkan pukul 20.00 waktu sono, gak ada perbedaan waktu antara Jakarta dan Ho Chin Minh.  Kita berangkat dengan menggunakan 2 taksi –taksinya pake innova jadi untuk 11 orang cukup dengan 2 taksi- menuju ke hostel yang sudah kita booking sebelumnya melalui website www.hostelbookers.com di daerah De Tham Street, konon ini seperti jalan jaksa-nya Jakarta, nama hotelnya Nga Hoang Hotel (ngahoanghotel@yahoo.com). Dan setelah memastikan semua rombongan komplit, masuklah kita ke dalam taksi dan wuzzzzz wuzzzzzz  taksi melaju kencang keluar dari bandara.
Sekitar 30 menit sampailah di De Tham Street, setelah nyari itu hostel ada di gang kecil, dan ketemu pemiliknya Ms Thien Thuy yang baik hati. Kita semua duduk-duduk sambil menunggu Ms Thuy menyiapkan kamar, sambil berbincang kita hitung-hitungan ongkos taksi, dan disitulah kita baru sadar ….jrenggggg ada satu orang yang ketinggalan di bandara Than Son Nhat, semua orang langsung sadar, Nandooooooooooo, nama temen kita yang ketinggalan.

Our Hotel with Ms. Thuy
 Kepanikan langsung melanda, ada yang ngontak Nando lewat YM, telpon dan SMS.  Mungkin saking paniknya, Ika alias miss depe ngomong ke Ms Thuy “miss please help me, my friend lost in Bandara”, sontak aja Ms Thuy bingung maksudnya anak ini apa, entah ini kepanikan Ika atau memang doi ini gak jago bahasa Inggris, xixixixi
Setelah berunding diputuskan Danang bakal ngojek ke Bandara buat ngejemput itu Nando, karena Danang dianggap yang paling canggih nyari orang – detektif kali ya. Yang bikin kita panik juga karena si Nando ini gak bawa copy-an booking hotel. Tapi setelah ribut selama 30 menit akhirnya si Nando ini datang ke hotel dengan langkahnya yang khas dan perut buncitnya. Sontak aja semua orang memeluknya karena emang semua udah khawatir kalo-kalo si doi bakal gak nyampe hotel. Akhirnya setelah kita semua bisa tidur nyenyak setelah malam itu jalan-jalan sebentar untuk menikmati suasana malam De Tham Street.

Hei Indonesian people…hurry up!!!

Senin (15/03/10) mulailah kita menjelajah Vietnam bagian selatan ini. Setelah memesan tiket tour lewat www.thesinhtourist.vn (konon ini tour yang paling bagus di Vietnam, berkat rekomendasi dari mba Elok lagi). Kita berangkat jam 8 pagi untuk perjalanan ke Cao Dai Temple & Cu Chi Tunnels –tiket yang kita bayar per orang sekitar 6,8 USD, murah untuk tour luar kota. Tapi seperti kebiasaan orang Indonesia pada umumnya, 2 teman kita, Nita dan Ika telat datang, doi berdua ini dandannya lama bener, padahal itu hotel tempat kita menginap dan tempat tour tinggal jalan kaki yg gak sampai 5 menit saking dekatnya, walhasil kena marahlah kita semua sama si tour guide. Satu hal lagi yang musti diperhatikan disono, itu jalur kendaraan ada disebelah kanan, jadi hati-hati menyebrang soalnya aku sempet ketabrak motor waktu mau nyebrang (xixixi jadi pingin malu).
Perjalanan naik bus ke Cao Dai Temple makan waktu 2 jam. Kuil ini biasa saja, kalah jauh dibanding Grand Palace-nya Bangkok, tapi namanya juga euphoria di negeri orang, kita menikmatinya. Ada yang unik dari kuil ini soalnya kuil ini merupakan tempat ibadah 3 agama sekaligus, Thao-agama asli orang sono, Kristen & Budha, jadi boleh dibilang di kuil ini kita bisa belajar toleransi.. 

Cao Dai temple

Okey setelah puas jepret sana sini kita lanjut ke Cu Chi Tunnel, sekali lagi kita kena marah karena telat, ini gara2 semuanya narsis tingkat tinggi.

Setelah maksi di resto yang cukup murah, (hampir semua di Vietnam murah karena mata uang mereka tuh separonya kita), lanjutlah ke Cu Chi Tunnels, bukti orang Vietnam melawan bombardier Amerika. Judulnya kali ini wisata perang, kita disuguhi susunan tunnels tempat orang Vietnam ngumpet, perang, menikah sampai punya anak. 


Trus nyobain deh masuk ke Tunnels yang konon terhubung sampai Kamboja, busyeet……gak bisa ngebayangin itu orang Vietnam bisa hidup di tunnel yang bahkan berdiri saja gak bisa, klo jalan musti nunduk. Perlu diperhatikan untuk yang berbadan gemuk dan tinggi, akan susah untuk bisa masuk ke tunnels ini, xixixi






This is Banana Tree
Next day, Selasa (16/03/10), kita masih memakai tour yang sama buat ke Mekong Delta, tiket udah kita beli di hari Senin dan setelah diskusi dengan pegawai tour yang ganteng, kita pilih ambil paket Mekong Delta – My Tho Ben Tre, soale katanya ini paket island (woo kita ngebayangin pulau nan indah dong, padahal aslinya gak, kalah jauh deh sama Indonesah). Okey berkaca dari hari sebelumnya yang kena marah karena telat, kali ini kita on time, eh ternyata giliran bus-nya telat, its okey. Perjalanan ke Mekong Delta makan waktu sekitar 2  jam, haiyah ternyata cuma sungai biasa aja, bedanya ini bersih aja jadi kita bisa naik perahu keliling Mekong Delta..
Mekong Delta

Lanjut kita ke island- My Tho Ben Tre, oalah ternyata oh ternyata itu cuma kampung di pinggiran Mekong Delta. Di kampong itu para bule entah dari Perancis, Australia atau Jepang terkagum-kagum dan berfoto ria sama semua bangsa pohon, dan si tour guide bilang “this is Banana Tree”…..jreng-jreng kita semua sontak ngakak, “jadi gini doang nih wisata pulau-nya, kayak beginian mah banyak di kampong kita,” celetuk geng murmer.

Indonesian elevent
Inilah awal mula geng kita punya nama, biasanya murmer, tapi kali ini jadi Indonesian Elevent, apalagi klo gak karena berisik dan narsis, di bus kita duduk di 11 bangku paling belakang, dan seperti biasa karena narsis tingkat akut, kita gak pernah on time masuk bus, alias telat mulu, sampai untuk memanggil kita si tour guide memanggil kita dengan “Indonesian Elevent, are your group complete?,” xixixxi jadi malu sekaligus bangga jadi orang Indonesia.

City tour
Hari terakhir sebelum balik ke ibukota tercinta, tujuannya apalagi klo gak belanja. Buat kita 6 cewek dan 5 cowok belanja jadi ritual dan pasar Bentham tujuannya, cukup jalan kaki sekitar 15 menit dari Nga Hoang Hotel. Dari depan ini pasar mirip pasar Beringharjo Jogja. And Now time to shopping…… mulai deh kalap, bayangin aja semua harga murah disana, aku sendiri beli 10 pashmina, yang harga satuannya 30.000 VND/ sekitar Rp. 15.000, trus beli kopi, beli kaos, baju khas Vietnam yang harganya 285.000 VND atau Rp 140.000, entah buat oleh2 atau dipakai sendiri. Buat kaum perempuan seperti diriku urusan makan dan hotel boleh irit tapi urusan belanja ngggak bisa.
Pasar Ben Tham

Acara lanjut City Tour, tujuannya bangunan peninggalan Perancis, Catedral, yang konon tahun 2005 Patung Bunda Maria-nya nangis darah (wuidihh serem juga), trus lanjut ke Kantor Pos, maksi di KFC yg murah banget, habis itu lanjut ke Patung Ho Chin Minh di pusat kota deket gedung parlemennya Vietnam, tak lupa foto narsis buat menutup hari terakhir d Ho Chin Minh dan malamnya kita pulang balik ke ibukota Jakarta tercinta.
Patung Ho Chi Minh
Kantor Pos

Katedral
 Pelajaran dari Vietnam
Hampir 4 hari di Vietnam kita bisa ngerasain suasanya yang beda. Negara jajahan Perancis dan Amerika yang terkenal dengan perang Vietnam, memang negara kecil, tapi jangan heran kalau melihat mobil sekelas Ferrari atau Porche berseliweran disana, karena memang ekonomi Vietnam sedang bertumbuh, pertumbuhan ekonomi di Vietnam sekitar 7% per tahun, jauh lebih tinggi dibanding Indonesia, jadi gak mustahil kalau 10 tahun kedepan Vietnam akan lebih maju dari Indonesia – dengan catatan pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan.
Walaupun Vietnam -Ho Chin Minh- tidak semaju Jakarta tapi kota ini bersih, tidak ada sampah kayak di Jakarta, fasilitas Wifi ada dimana-mana, bahkan restoran kecil sekalipun. Memang jalanan semawrut karena banyaknya sepeda motor dan kabel yg ruwet, tapi secara overall kota ini lebih disukai wisatawan dibanding Jakarta, selain paket tour yang ter-maintain dengan baik, café-café, wanita cantik dan informative, kurang apa lagi coba?.
Soal pariwisata, sepertinya negara ini jauh lebih concern daripada Indonesia. Vietnam kalah jauh dibanding kita, bukan karena aku orang Indonesia, tapi karena Indonesia punya semua. Cuma, masalahnya terletak pada people dan will, entah kenapa pariwisata negeri ini sepertinya stagnan, hanya Bali aja yang maju, padahal Indonesia dengan ribuan pulau dan garis pantainya yang panjang adalah “best spot in the whole word”. Betul gak?, betul betul betul….klo kata upin ipin.

Biaya trip Jakarta – Ho Chin Minh
Day 1
1.       Tiket pesawat Air Asia PP               Rp. 679.000 (sudah termasuk tambah bagasi)
2.      Airport tax Jakarta                         Rp. 150.000
3.      Taksi Bandara – Hotel                      Rp.  10.000 (sharing ber-6) satu taksi Rp.60.000
4.      Hostel @person/ malam                   Rp.  75.000 x 3 = Rp. 225.000
5.      Makan malam day 1                           Rp. 10.000 (kita makan Bo Kho, Mie ala sono)
Day 2
6.      Cao Dai Temple& Cu Chi Tunnels      Rp. 45.000 (90.000 VND)
7.      Tiket masuk Cu Chi Tunnels             Rp. 37.500 (75.000 VND)
8.      Makan siang                                       Rp. 15.000 (30.000 VND)
9.      Makan malam                                     Rp. 20.000 (40.000 VND)
Day 3
10.   Mekong Delta &My Tho Ben Tre     Rp. 90.000 (180.000 VND) – include maksi
11.    Makan malam                                     Rp. 19.000 (37.500 VND)
Day 4
12.   City tour naik taksi ke katedral     Rp. 3.000 (kita patungan ber-6)
13.   Lainnya beli oleh2                              ----depends on person
14.   Taksi balik ke Bandara                     Rp. 10.000 (20.000 VND) – patungan ber-6


Semoga share biaya ini bisa mengenang betapa murahnya perjalanan kami, dan smoga bisa menjadi refrensi teman-teman lainnya.... :D


The Indonesian Elevent






 ===  WE'RE ALWAYS LOVELY INDONESIA  ===

Story by Dhani                                                                                          Create by Vika & sukma


3 komentar:

  1. Mantaab! Kapan bikin rusuh di kampung tetangga lagi? gue ikutan :p

    BalasHapus
  2. next trip plan ke kamboja-thailand ho3 help buat cari tiket murmer dunk wakakakak ^_^

    BalasHapus