Mei 20, 2011

Trip (3) Malay - Sing SOOOOOO..................AMAZING

Malaysia Edition
Bus Transnasional kembali menghantarkan kita ke Negerinya Siti Nurhaliza.....Mak Cik aku dataaaaaaaang....Seperti perjalanan sebelumnya (Malaka-Singapura), kita juga harus melewati Imigrasi Singapura dan Malaysia. Namun kali ini berjalan mulus tanpa ada noda setitikpun. Sehingga kita sampai terminal Bukit Jalil pukul 03.00 dini hari.
Karena memang kita tidak merencakanan adanya persinggahan sementara di Malaysia (budget sangat minim sekali hehehehe) maka dengan sangaaaaaat terpaksa kita merebahkan tubuh di antar kursi tunggu terminal. Pegal, sakit dan kedinginan mewarnai kondisi keadaan kita saat itu. Sangat tidak indah untuk dibayangkan.
Akhirnya datanglah dewa penyelamat kita, Mr. Ben. Beliaulah yang akan menyertai kita selama putar-putar Malaysia.Mr ini adalah kenalan Yudha di Air Asia yang membawa kita dari Jakarta ke Malaysia. Ternyata bakat cerewet Yudha yg selalu rechargeable membawa berkah dan keuntungan yg "SEMPURNA" hahahahaha
Tampang habis mandi...cantek khaaan
Tempat pertama yang melintas di kepala kami ketika mulai beranjak dari ruang tunggu Bukit Jalil adalah " Kamar Mandi Umum". Dan kita menemukannya di stadion Bukit Jalil. Kamar mandi bersih dan mampu menampung sebanyak 7 org perempuan dan 5 org laki-laki. Dan persekian menit keluarlah kita dengan bau yang harum dan tentunya cuantik-cuantik reeeek. Tau kalo cowok, apakah mereka juga jadi ganteng??? Masih perlu dipertanyakan dan memerlukan pemikiran panjang untuk menjawabnya.
Beberapa langkah kaki dari stadion kita sudah memasuki stasiun monorail Bukit Jalil dan tidak lupa nampang dulu yaaaaaa
Nah yg paling ujung itu tuh.....he's Ben, our heroes yeaaaaay
First plan, kita menuju Masjid Jamek untuk sekedar mengisi perut kita dengan satu dua suap nasi (lebay banget ya). Sarapan pagi kita kali ini adalaaaaah prasmanan Ala malaysia (sama kaleeeee ma Indonesia). Kita juga memesan roti cane dan teh tarik hmmmmmm.....nikmat sekaleeeee. Ternyata niiih, masakan ini hasil olahan orang Padang loch....Onde mande rancak banak uni iko ni mencari untung
Mareeeee makaaaan....
Perhentian selanjutnya setelah Masjid Jamek adalah menara kembar Petronas. Karena kita kesana pas hari Senin, so kita tdk bisa masuk. Menara ini setiap senin tertutup untuk umum. But it's okay, kita masih bisa berfoto ria dengan latar Menara Kembar tersebut. Lebih keyen kayaknya (menghibur diri reeek).
Negara Malay identik dengan menara kembar ini
Dikarenakan kita sudah kehabisan gaya buat narsis....so Ben advice kita untuk melanjutkan petualangan. Dan berdasarkan suara terbanyak, tempat yang kita tuju berikutnya adalah tempat shopping (ya iyalah ceweknya tujuh, pasti menang deh hihihihi). Ben merekomendasikan ke Bukit BIntang PLaza karena harganya terjangkau dan disitulah Vinci berada. Yg memang dr awal kita di Jakarta bertekad harus bisa membawa pulang sepatu Vinci. Dan ternyata, bukan hanya sepasang kita2 beli tapi....1....2....3 (hah???????) hehehehe g usah kaget, maklum cewek, liat sepatu dengan harga obralan kualitas oke....hajaaaaaarrrrrrrr bleeeeeeeh. Dan tidak lupa kita pasang aksi juga deket LOT 10, itung2 meninggalkan jejak kita disitu. Siapa tau jejak kaki kita diabadikan (ngarep.com)
Lihatlah kantong belanja kita......
Masih ada 1 kantong besarrrr yg tidak terdetect oleh kamera
Terima kasih buat Ben, yang dengan relanya mengangkat kantong belanjaan kita yang super big big big sekali. You are the best friend that we ever had (bener gak nih basa Inggrisnya hehehehehehe. If someday you come to Jakarta, dengan senang hati kita-kita akan menjamumu dengan special treatment hahahahaha..... Okeh Ben see u again. We will be miss u.

Dan akhir perjalanan kita bersama Ben di KL Sentral sewaktu kita menaiki Sky Bus ke LCCT menuju Indonesia, negara kita tercinta.
Inilah akhir perjalanan Malay-Sing selama tiga hari dengan beribu-ribu keprihatian alias ngemper.com. Banyak emosi dan kemarahan yang tercurah selama perjalanan ini. Namun sekarang yang tertinggal hanyalah kenangan indah petualangan Malay-Sing tanpa ada kesedihan satupun yang terbersit di pikiran kita.


" Our journey success are not just be seen from convenience but it’s from a lot of memory which most unforgetful with beautiful moments are happy or distress even with friends that we love "


 

1 komentar:

  1. Closingnya bagus bune.
    Bener-bener murmer family dech..

    BalasHapus