Mei 10, 2011

Trip (1) Malay - Sing yang SOOOOOO.......................AMAZING

Malaka Edition
Untuk perjalanan ini kita masih dengan tim yang sama alias "tim murmer family" yg penuh dengan orang-orang narsis dan irit hihihihi (bukan berarti pelit loch). Hanya dengan tiket AA 378 ribu rupiah plus bagasi kita sudah bisa melancong ke negerinya Upin-Ipin. Upin ipin i'm coooooomiiiiing .....hehehehehehe
Because of tiket murmer so kita nyampe di LCCT (Low Cost Carrier Terminal) sekitar jam 11 malam. Dan karena menganut azas pengiritan, dengan sangat terpaksa kita tidur beralaskan lantai. Bandara ini sering dijadikan transit oleh banyak orang sehingga bukan hanya kita-kita yang tidur dibandara tersebut melainkan berpuluh orang dengan bermacam-macam suku budaya.Sampe sampe nich ada orang india yang bisa-bisa nyelip tidur diantara cowok-cowok yang kita kira Mr. Jemie. Alhasil pagi-pagi terjadi keributan karena salah satu anggota kita cewek hilang beserta perlengkapannya. Usut punya usut, Nita ditemani oleh Mr.Jemi, pagi-pagi buta membeli tiket sky bus untuk mencegah kehabisan dan kesiangan sampai ke Malaka (our first destination).Very smart all of them.Thank u fren.
Tepat pukul 06.00 pagi, sky bus (RM.8) mulai berangkat menuju ke Puduraya.Ternyata Puduraya masih mengalami perbaikan sehingga kita harus melanjutkan perjalanannya memakai bus umum (RM.2) ke Bukit Jalil (terminal sementara). Sesampai disana ternyata sudah banyak bus yang berjejer2 siap mengantarkan kita ke berbagai daerah (Malaka, Penang, Johor Baru dll).
Untuk menuju ke Malaka, bus yang kita tumpangi lumayan eksklusif (kursi 1-2) dengan membayar karcis sekitar RM.13.Dan kita juga menyempatkan sarapan pagi di terminal Malaka dengan menu ala Melayu yang agak kurang bersahabat di lidahku (masakan disini sering dibubuhi pala).

Untuk di Malaka ini kita masih menyempatkan booking hostel jauh-jauh hari, dan menjatuhkan pilihan pada Guest House Kancil. Kancil ini merupakan bangunan lama yg disulap menjadi Guest House yang asri. Letaknya tepat di depan jalan Prameswara. Hanya butuh waktu lima menit berjalan sampai ke area obyek wisata. Guest house ini memberikan rate per kamar seharga RM.24/person (lumayan pengiritanlah) exclude breakfast.Kancil bersih termasuk kamar mandinya dan airnya juga memadai. Jarang ditemui sesuatu yang tidak kita inginkan like kecoa or tikus.Dan induk semangnya, Mr. Daud sangat ramah dan welcome dengan tingkah laku kita yg lumayan bikin dia mengerutkan alis hihihihi. So worthed-lah nginep disitu, kita sangat merekomendasikan.Dan bisa langsung email Mr. Daud di kancilguesthouse@gmail.com untuk booking terlebih dahulu. He is so nice....


teteup bgaya booo....kapan nyampenya?????
Setelah melepaskan penat dan lelah di Kancil, pagi pagi kita sudah melangkahkan kaki untuk memulai petualangan di kota Malaka. Obyek pertama yang kita singgahi adalah St. Paul's Hill (A Famosa). Kira-kira 15 menit dari Kancil dan sepanjang perjalanan tidak lupa masih sempat klak klik sana sini berfoto ria untuk mendapatkan angle yang pas buat diabadikan.

1. St. Paul's Hill (A Famosa)
Bangunan ini merupakam bangunan tua dengan gaya dan arsitektur Eropa.Katanya sih, fungsinya bangunan ini dulunya buat mengamati sungai jika ada serangan dari musuh melalu sungai. Wuiiih gak bisa ngebayangin khan tingginya????.Tapi sekarang bangunan itu sudah tidak lengkap hanya tersisa pintu utamanya, yang lainnya hanya tinggal puing-puingnya aja.
2.The Stadhuys-Red Buildings
Dan akhirnya kita mendaratkan diri alias stay lama di bangunan merah yang terdiri dari gereja dan beberapa museum.Hampir disini semua bangunan berwarna merah.Sekitar area wisata ini banyak ditemukan atraksi-atraksi yang menarik seperti permainan ular dan akrobatik. Becak disini juga lumayan seru. Dihiasi dengan aneka ragam bunga yg berwarna warni dan dengan lonceng atau klakson yg unik bunyinya, sangat menarik perhatian wisatawan.Good idea, mereka membuat hal yang biasa menjadi ruarrrr biasa.
 

3. Jonker Street
Setelah capek berfoto foto ria dan tentunya diselingi makan siang, next destination adalah Jonker Street atau nama lainnya China Town versi Malaka. Souvenir dijual lumayan murah dan beraneka ragam.Dan banyak makanan-makanan unik ditemukan disini. Jonker Street di Malaka tidak terlalu besar sehingga hanya butuh lima belas mungkin lebih sedikit, kita terpuaskan menjelajah keseluruhan China Town.

Karena hari sudah menunjukkan tanda tanda hampir gelap, dan matahari sudah mulai terbenam, kita memutuskan untuk pulang kembali ke Guest House. Dikarenakan keesokan harinya kita akan mengalami perjalanan berat menuju Singapura. Yaaah tapi namanya Genk Narsis, selama perjalanan kita masih sempat-sempatnya melakukan pemotretan bak model masa kini.Sembari beristirahat dikitlah (teteeeup ngeles.com)
Check it out......

Istirahat dulu aaaaaaah.........
Cewek tu selalu narsis ye...










Maritime Museum
Nuansa Kincir Angin & Sungai Malaka























1 komentar: